Nama : Muhammad Yogi
NPM : 58412239
Kelas : 4IA23
Matkul : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Dr. Rina Noviana, Skom., MMSI.
PENDAHULUAN
Quantum Computing, Merupakan sebuah sistem komputer teorikal yang menggunakan fenomena quantum, seperti superposition (superposisi) dan entanglement (keterkaitan) dalam melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit.
Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.
QUANTUM ENTANGLEMENT
Quantum Entanglement, adalah fenomena fisik yang terjadi ketika sepasang atau sekelompok partikel yang dihasilkan atau berinteraksi dengan cara sedemikian rupa sehingga keadaan kuantum dari setiap partikel tidak dapat dijelaskan secara independen - sebaliknya, keadaan kuantum harus dijelaskan untuk sistem secara keseluruhan.
Sebagai contoh : jika sepasang partikel yang dihasilkan sedemikian rupa total spin mereka dikenal nol, dan satu partikel yang ditemukan memiliki berputar searah jarum jam pada sumbu tertentu, maka spin dari partikel lain, diukur pada sumbu yang sama, akan ditemukan untuk menjadi berlawanan, seperti yang diharapkan karena keterikatan mereka.
QUBIT
Qubit atau Quantum Bit, merupakan unit informasi quantum, dimana quantum dapat memiliki 3 kemungkinan yaitu 1, 0, serta superposisi dari 1 dan 0, atau iya, tidak, dan mungkin. Qubit merupakan sistem mekanik quantum 2 kondisi, seperti polarisasi foton tunggal.
Bit digambarkan oleh status 0 atau 1. Begitu pula dengan qubit yang digambarkan oleh status quantum. Dua status quantum yang potensial untuk qubit ekuivalen dengan 0 dan 1 bit klasik. Namun, dalam mekanika quantum, objek apapun yang memiliki dua status berbeda pasti memiliki rangkaian status potensial lain atau disebut dengan superposisi yang menjerat kedua status hingga derajat bermacam-macam.
QUANTUM ALGORITHM
1. Algoritma Shor
Algoritma yang ditemukan oleh Peter Shor pada tahun 1994. Dengan menggunakan algoritma ini, sebuah komputer kuantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini secara umum digunakan untuk mengamankan pengiriman data. Kode yang disebut kode RSA ini, jika disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini tidaklah efektif.
2. Algoritma Grover
Algoritma Grover adalah sebuah algoritma kuantum yang menawarkan percepatan kuadrat dibandingkan pencarian linear klasik untuk list tak terurut. Algoritma Grover menggambarkan bahwa dengan menggunakan pencarian model kuantum, pencarian dapat dilakukan lebih cepat dari model komputasi klasik. Dari banyaknya algoritma kuantum, algoritma grover akan memberikan jawaban yang benar dengan probabilitas yang tinggi. Kemungkinan kegagalan dapat dikurangi dengan mengulangi algoritma. Algoritma Grover juga dapat digunakan untuk memperkirakan rata-rata dan mencari median dari serangkaian angka, dan untuk memecahkan masalah Collision.
THE IMPLEMENTATION OF QUANTUM COMPUTING
Pada 19 Nov 2013 Lockheed Martin, NASA dan Google semua memiliki satu misi yang sama yaitu mereka semua membuat komputer kuantum sendiri. Komputer kuantum ini adalah superkonduktor chip yang dirancang oleh sistem D – gelombang dan yang dibuat di NASA Jet Propulsion Laboratories.
NASA dan Google berbagi sebuah komputer kuantum untuk digunakan di Quantum Artificial Intelligence Lab menggunakan 512 qubit D -Wave Two yang akan digunakan untuk penelitian pembelajaran mesin yang membantu dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mencari set data astronomi planet ekstrasurya dan untuk meningkatkan efisiensi searchs internet dengan menggunakan AI metaheuristik di search engine heuristical.
A.I. seperti metaheuristik dapat menyerupai masalah optimisasi global mirip dengan masalah klasik seperti pedagang keliling, koloni semut atau optimasi swarm, yang dapat menavigasi melalui database seperti labirin. Menggunakan partikel terjerat sebagai qubit, algoritma ini bisa dinavigasi jauh lebih cepat daripada komputer konvensional dan dengan lebih banyak variabel.
Penggunaan metaheuristik canggih pada fungsi heuristical lebih rendah dapat melihat simulasi komputer yang dapat memilih sub rutinitas tertentu pada komputer sendiri untuk memecahkan masalah dengan cara yang benar-benar cerdas . Dengan cara ini mesin akan jauh lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan data indrawi dan akan mampu berfungsi dengan jauh lebih otomatisasi daripada yang mungkin dengan komputer normal.